Orang tua harus memahami pentingnya untuk hindari jajanan tidak sehat bagi kesehatan anak sekolah. Fenomena jajanan sembarangan di lingkungan pendidikan semakin mengkhawatirkan karena mengancam tumbuh kembang optimal anak. Namun, dengan pemahaman yang tepat, kita dapat melindungi buah hati dari dampak buruk makanan berbahaya.
Penelitian BPOM menemukan 35 persen jajanan anak sekolah tidak sehat dikonsumsi karena mengandung bahan kimia berbahaya. Oleh karena itu, kesadaran akan bahaya jajanan tidak sehat menjadi kunci utama dalam menjaga kesehatan anak-anak kita. Selain itu, kondisi ini menuntut peran aktif semua pihak untuk menciptakan lingkungan sekolah yang lebih sehat.
Zat berbahaya seperti rhodamin B, metanil yellow, boraks, dan formalin sering ditemukan dalam jajanan sekolah. Sementara itu, pewarna tekstil yang digunakan dapat menyebabkan gangguan kesehatan serius pada anak. Dampaknya meliputi kerusakan hati, gangguan ginjal, hingga peningkatan risiko kanker dalam jangka panjang.
Untuk mengantisipasi masalah ini, orang tua perlu memberikan bekal makanan sehat dari rumah. Kemudian, edukasi tentang ciri-ciri jajanan berbahaya harus diberikan kepada anak-anak secara berkala. Program edukasi di SDN Kpbali 07 Pagi menjadi contoh nyata komitmen sekolah dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang sehat dan aman.
Berdasarkan data dari Badan Pengawas Obat dan Makanan, pengawasan ketat terhadap jajanan sekolah harus terus ditingkatkan. Dengan demikian, upaya untuk hindari jajanan tidak sehat dapat berjalan optimal dan memberikan perlindungan maksimal bagi kesehatan generasi penerus bangsa.