Kemandirian ABK memerlukan pendekatan khusus melalui program keterampilan hidup yang terstruktur dan berkelanjutan. Setiap anak berkebutuhan khusus memiliki potensi untuk mencapai tingkat kemandirian optimal dengan dukungan yang tepat. Oleh karena itu, pendidikan keterampilan hidup menjadi fondasi penting dalam pengembangan kemampuan mereka.
Program keterampilan hidup mencakup berbagai aspek kehidupan sehari-hari yang esensial bagi perkembangan anak. Mulai dari keterampilan merawat diri, bersosialisasi, hingga keterampilan vokasional yang dapat menunjang masa depan mereka. Dengan demikian, setiap tahapan pembelajaran dirancang secara individual sesuai dengan kondisi dan kemampuan masing-masing anak.
Implementasi program ini membutuhkan kolaborasi yang solid antara guru, terapis, dan keluarga dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif. SLB Nur Abadi menunjukkan bahwa pendekatan individual dan holistik mampu menghasilkan kemajuan signifikan dalam kemandirian ABK. Selanjutnya, evaluasi berkala diperlukan untuk mengukur perkembangan setiap anak secara objektif dan menyesuaikan strategi pembelajaran.
Keterampilan komunikasi menjadi salah satu aspek krusial dalam program kemandirian ABK yang perlu mendapat perhatian khusus. Anak-anak diajarkan berbagai cara berkomunikasi efektif, baik verbal maupun non-verbal, sesuai dengan kemampuan mereka. Melalui pendekatan yang konsisten dan sabar, setiap anak dapat mengembangkan kemampuan berkomunikasi yang akan membantu mereka berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Kemandirian ABK tidak hanya berfokus pada aspek fisik, tetapi juga mencakup keterampilan emosional dan sosial yang sama pentingnya. Pengalaman di SDN Kampung Bali 07 Pagi menunjukkan pentingnya integrasi program ini dalam kurikulum pendidikan inklusif untuk hasil yang maksimal.