Faktor Risiko Keracunan MBG yang Perlu Diwaspadai Javabetsport

Faktor Risiko Keracunan MBG yang Perlu Diwaspadai

120 Views -

Keracunan MBG menjadi ancaman serius bagi siswa di Jakarta dan seluruh Indonesia. Program Makan Bergizi Gratis yang dicanangkan pemerintah justru menimbulkan kekhawatiran mendalam di kalangan pendidik. Data terkini menunjukkan lebih dari 5.000 siswa mengalami keracunan makanan sejak program dimulai Januari 2025.

Jakarta mengalami beberapa insiden mengkhawatirkan dalam minggu terakhir ini. Tujuh siswa SMA di Jakarta Utara diduga keracunan MBG dengan gejala mual dan sakit perut. Selain itu, enam siswa SDN 07 Pulogebang mengalami muntah-muntah setelah menyantap menu MBG, meskipun pihak Pemkot Jakarta Timur membantah kejadian tersebut.

Faktor utama penyebab keracunan meliputi kontrol kualitas yang lemah dan sistem distribusi bermasalah. Makanan seringkali disiapkan tanpa standar keamanan pangan memadai kemudian disimpan dalam kondisi tidak higienis. Akibatnya, bakteri berbahaya berkembang biak dengan cepat sebelum dikonsumsi siswa.

Pengawasan dari Badan Gizi Nasional terkesan tidak optimal menghadapi kompleksitas masalah ini. Banyak dapur MBG beroperasi tanpa sertifikasi keamanan pangan yang sesuai standar. Selain itu, kontraktor kerap mengutamakan efisiensi biaya dibanding keselamatan konsumen.

Para orang tua dan guru di berbagai sekolah seperti komunitas pendidik SDN Kampung Bali 07 Pagi menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap situasi ini. Mereka merasa program yang seharusnya meningkatkan gizi anak justru membahayakan kesehatan.

Dugaan kuat muncul bahwa investigasi pemerintah tidak berjalan maksimal karena adanya kepentingan politik dan ekonomi. Banyak pemilik dapur MBG merupakan figur berpengaruh yang memiliki akses kekuasaan. Hal ini membuat penegakan hukum menjadi terhambat dan korban terus berjatuhan tanpa penyelesaian tuntas.