Anak susah fokus saat belajar menjadi keluhan umum orang tua masa kini. Namun, tahukah Anda bahwa screen time berlebihan dapat menjadi penyebab utama masalah ini? Penelitian menunjukkan hubungan kuat antara penggunaan gadget dan menurunnya konsentrasi anak.
Dr. Dimitri Christakis dari Seattle Children’s Hospital melaporkan bahwa paparan layar berlebih mengubah struktur otak anak. Akibatnya, anak mengalami kesulitan mempertahankan perhatian pada aktivitas yang tidak memberikan stimulasi instan. Selain itu, cahaya biru dari layar mengganggu produksi melatonin yang penting untuk kualitas tidur.
Ketika anak kekurangan tidur berkualitas, kemampuan fokusnya menurun drastis keesokan harinya. Oleh karena itu, anak susah fokus sering kali berkaitan dengan kebiasaan screen time yang tidak terkontrol. American Academy of Pediatrics merekomendasikan batasan screen time maksimal dua jam per hari untuk anak usia sekolah.
Namun, solusinya bukan menghilangkan teknologi sepenuhnya melainkan mengatur penggunaannya dengan bijak. Pertama, buatlah jadwal screen time yang jelas dan konsisten setiap hari. Kedua, pastikan tidak ada gadget dua jam sebelum waktu tidur anak. Ketiga, gantikan screen time dengan aktivitas fisik yang merangsang perkembangan otak.
Di SDN Kampung Bali 07 PG, pendidik memahami pentingnya keseimbangan antara teknologi dan pembelajaran konvensional. Sekolah menerapkan program “Digital Wellness” untuk membantu siswa mengembangkan hubungan sehat dengan teknologi.
Anak susah fokus bukanlah masalah yang tidak dapat diatasi. Dengan kesadaran orang tua dan dukungan sekolah, kita dapat membantu anak mengembangkan kemampuan konsentrasi optimal. Mulailah dari langkah kecil hari ini untuk masa depan anak yang lebih baik.