Keluarga bahagia terbentuk ketika orang tua mampu membangun komunikasi yang sehat dengan anak-anaknya. Komunikasi efektif menjadi fondasi utama dalam menciptakan hubungan yang harmonis dan saling pengertian antara orang tua dan anak.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), keluarga merupakan pendidik pertama dan utama bagi anak. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menguasai keterampilan komunikasi yang tepat sejak dini.
Langkah pertama dalam membangun komunikasi sehat adalah mendengarkan dengan penuh perhatian. Berikan kesempatan kepada anak untuk mengekspresikan perasaan dan pikirannya tanpa rasa takut dihakimi. Selain itu, gunakan bahasa yang mudah dipahami sesuai dengan usia perkembangan anak.
Kemudian, tunjukkan empati dan pengertian terhadap emosi yang dirasakan anak. Hindari memberikan respons yang terlalu cepat atau langsung memberikan solusi. Biarkan anak merasa didengar dan dipahami terlebih dahulu sebelum memberikan arahan atau nasihat.
Selanjutnya, ciptakan waktu khusus untuk berkomunikasi dengan anak secara rutin. Momen seperti makan bersama atau sebelum tidur dapat menjadi kesempatan emas untuk membangun kedekatan emosional. Rutinitas ini akan memperkuat ikatan antara orang tua dan anak.
Penting juga untuk memberikan apresiasi dan pujian yang tulus ketika anak berperilaku baik. Hal ini akan memotivasi anak untuk terus berkomunikasi secara terbuka dengan orang tua. Sebaliknya, berikan teguran dengan cara yang bijaksana tanpa menyakiti perasaan anak.
Keluarga bahagia membutuhkan komitmen dari semua anggota keluarga untuk terus belajar dan berkembang bersama. Dengan menerapkan komunikasi sehat, SDN Kampung Bali 07 Pagi mendorong orang tua untuk aktif mendampingi perkembangan anak-anaknya. Komunikasi yang baik akan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pertumbuhan optimal anak dalam segala aspek kehidupannya.